SELAMAT DATANG

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

M.HASAN

M.HASAN
ALLAH AKAN MENGANGKAT DRAJAT ORANG ORANG YANG BER ILMU

PPMU

PPMU
SEMOGA ALLAH MELIMPAHKAN RAHMAT PADA PENGASUH PMMU AMIIN

pondok pesantren mambaul ulum

Jumat, 30 Desember 2011



Pondok Pesantren Mambaul Ulum Sukodadi Paiton Probolinggo, didirikan oleh KH. Abuhasan Asy’ari pada tahun 1938. Pondok ini didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan ummat Islam, yang pada saat itu ( dalam suasana penjajahan Belanda ), kesulitan mencari tempat untuk mempelajari ajaran agama Islam. Disamping itu, beliau juga berniat, dalam rangka melanjutkan perjuangan para Masyayekh ( guru agama ) dan Walisongo, serta ikut menata masyarakat Islam agar lebih memahami ajaran agamanya. Pada awal berdirinya, pondok ini menggunakan sistem salaf ( system kebanyakan pesantren pada umumnya ). Sistem ini ditujukan pada dua hal : 1. Mempersiapkan kader-kader agama, yang tidak hanya mumpuni, tapi juga ada sinkronisasi antara yang diucapkan dengan yang diamalkan. 2. Mengajarkan kepada masyarakat tentang beragama yang benar, baik tingkah laku maupun pemahaman ). Tidak seberapa lama, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1962, KH. Abuhasan Asy’ary dipanggil menghadap sang Maha Pencipta. Sepeninggal beliau, pesantren dilanjutkan oleh putranya KH. Moh. Choiri Abuhasan dengan dibantu oleh KH. Abdullah Abuhasan serta sanak famili dan para santri senior. Sedangkan metode didalamnya, masih tetap menggunakan system yang digagas oleh Alm. KH. Abuhasan Asy’ary  ( sang ayahanda ) Baru kemudian pada tahun 1978, seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, metode pengajaran dengan sistem pendidikan formal mulai dilakukan. Pada tahun tersebut, didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum ( setingkat SLTP ), yang afiliasi pendidikannya mengacu pada Departemen Agama. Sebelumnya, sudah ada Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islam dan Madrasah Muallimin ( sekolah husus bagi pendidikan guru ). Namun sejak afiliasi dilakukan, maka MI ( Madrasah Ibtidaiyah ) dan MM ( Madrasah Muallimin ) yang sebelumnya berkurikulum 100 % agama, disesuaikan dengan tingkatan lembaganya. MI dengan nama yang sama, sedangkan MM berubah nama menjadi Madrasah Diniyah Awwaliyah. Perkembangan berikutnya cukup signifikan. Setelah Madrasah Tsanawiyah berjalan tiga tahun dan berhasil mengeluarkan siswanya pada tingkat keluklusan yang bagus, maka pada tahun 1982, didirikanlah Madrasah Aliyah Mambaul Ulum ( setara SLTA ) sedangkan Madrasah Diniyah Awwaliyah menambah jenjang dengan Madrasah Diniyah Wustho ( tingkat menengah ) dan Madrasah Diniyah Ula ( tingkat atas ). Ditingkatkannya posisi Madrasah diniyah ini, disebabkan sebuah kesadaran bahwa waktu pembagian pelajaran agama berdasarkan kurikulum formal tidak mencukupi bagi santri untuk memahami ajaran agamanya. Setelah sekian lama, walaupun tidak sepesat perkembangan pesantren yang lain, Pondok Pesantren Mambaul Ulum, terus mengembangkan aktivitasnya. Dibidang pendidikan, kini sudah tersedia lembaga pendidikan formal, mulai dari PAUD hingga ke Madrasah Aliyah. Sedangkan pada kegiatan skill yang lain, pesantren menjalin kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya dengan Departemen Pertanian dibidang pengelolaan produk pertanian ( LM3 ), dengan Departemen Perindustrian dibidang pelatihan dan pengembangan konveksi, Dinas Peternakan Kabupaten Probolinggo dengan pemeliharaan dan pengembangan sapi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo dnegan eplatihan, pengembangan dan produksi Batik khas Probolinggo, Dekranasda ( Dewan Kerajinan Nasional Daerah ) Kabupaten Probolinggo dengan pengembangan konveksi yang bermerek Bentari . Upaya-upaya ini, akan teruas dikembangkan dan masih akan menambah kerjasama dengan semua pihak yang tujuannya : 1. Memberikan pembekalan Skill kepada santri, 2. Mencari tambahan Income bagi biaya operasional pesantren, 3. Mengajari santri untuk bisa menabung dan menggunakan keuangannya secara tepat sasaran. Sedangkan kegiatan yang diluar skill man power, kegiatan juga di jadwal sedemikian rupa sehingga tidak berbenturan dengan semua jadwal kegiatan. Antara lain, 1. Pelatihan Pidato, 2. Problem Solving 3. Tata Boga 4. Tata Rias serta kegiatan pokok dalam pendalaman ajaran agama. Kedepan, Pesantren Mambaul Ulum Sukodadi Paiton probolinggo, masih akan terus melakukan inovasi. Oleh karena itu, dukungan semua pihak sangat diperlukan. Kelengkapan informasinya, juga bisa dilihat pada Islamicfinder.com atau ppmu.wordpress.com


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy)dalam pembelajaran PAI Di ..


ABSTRAK
. Penerapan Pendekatan Belajar Aktif (Active Learning Strategy) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri. Skripsi, Jurusan: Pendidikan Agama Islam, Fakultas: Tarbiyah Universitas hasan peace. Dosen Pembimbing: Sugeng Listyo Prabowo, M. Pd.

Kata-kata kunci: Strategi (Strategy), Belajar Aktif (Active Learning), dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
            Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin pesat pada zaman sekarang, secara langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan akan mendapat pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Pengaruh tersebut bisa bersifat positif maupun negatif. Sedangkan dalam lembaga keagamaan sendiri masih berupaya mencari format yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Untuk itu pemerintah berusaha mengembangkan dan memajukan pendidikan, lebih-lebih untuk pendidikan agama.
Dalam kenyataan sehari-hari permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana pendidik (guru agama) tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab akhir-akhir ini banyak peserta didik yang masih kurang dalam memahami ajaran agama Islam. Apakah hal ini disebabkan siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar atau cara guru dalam mengajar monoton, sehingga menyebabkan siswa menjadi apatis. Oleh karena itu, untuk menghindari apatisme dan kepatuhan yang terpaksa dari siswa, guru hendaklah lebih cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang melibatkan siswa secara aktif. Untuk sementara itu diketahui bahwa pendekatan belajar aktif (active learning strategy) adalah sebagai alternatif untuk menjawab tantangan dari permasalahan tersebut. Berawal dari pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai: Penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri.
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan pendekatan belajar aktif (active learning sytrategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri dan apa faktor-faktor penghambat dan pendukung penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah agar memiliki gambaran umum tentang penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri, dan mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung penerapan pendekatan belajar aktif (actuve learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara / interview, dan dokumentasi. Adapun untuk menganalisis data digunakan metode deskriptif kualitatif, yakni uraiannya didasarkan pada gejala-gejala yang tampak.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri sudah berjalan dengan baik, walaupun ada kekurangan-kekurangan. Hal tersebut terlihat pada saat proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas, antara lain siswa aktif bertanya tentang pelajaran yang belum dimengerti, aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan lebih aktif dalam mencari informasi yang diberikan oleh guru. Diantara metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri yang mengarah kepada pendekatan belajar aktif (active learning strategy) adalah metode resitasi, diskusi, problem solving, jigsaw, studi kasus bikinan siswa, drill/latihan, tanya jawab, bermain peran dan demonstrasi.
Adapun yang menjadi faktor pendukung dari penerapan pendekatan belajar aktif (aktif learning strategy) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri adalah adanya minat belajar siswa yang tinggi, adanya profesionalisme dan semangat yang tinggi dari guru agama dalam mengajar dan membimbing anak didiknya, adanya fasilitas dan sumber belajar yang memadai untuk mempelajari dan mempraktekkan apa yang terdapat dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam penerapan tersebut adalah adanya sebagian siswa yang enggan untuk menyampaikan pendapatnya, dan latar belakang siswa yang berbeda. Faktor penghambat tersebut menjadi penghambat dan menjadi kendala dalam menerapkan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) pada pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan Agama Islam di sekolah.
Dari kesimpulan tersebut untuk membantu dan mengantisipasi faktor-faktor penghambat tersebut, maka guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Plosoklaten Kediri melaksanakan berbagai upaya, agar dalam penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dapat sepenuhnya diterapkan dengan menggunakan metode yang bervariasi, menciptakan interaksi dengan cara bekerjasama dengan para orang tua siswa dalam meningkatkan motivasi dan dorongan pada siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan keaktifan siswa, serta menambah jam pelajaran diluar jam pelajaran yang ada. Sehingga siswa dapat menerima pelajaran yang baru yang mungkin tidak didapatkannya pada jam-jam pelajaran yang ada tersebut. Jadi disini penerapan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) dapat diterapkan betul-betul dan merupakan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yang bisa mencapai hasil yang maksimal. 

DIATAS HANYALAH ABSTRAK UNTUK PERMINTAAN FILE LENGKAPNYA BISA IMEL KAMI DI Alkhos.hasan77@gmail .com



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Peranan Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Metode Inkuiri pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kreativitas dan Pemahaman Siswa

Sabtu, 10 Desember 2011


ABSTRAK
Peranan Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Metode Inkuiri pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kreativitas dan Pemahaman Siswa  SMP AL-FALAH KADUR, skripsi. Jurusan: Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nurul Jadid, dosen pembimbing: Dr. K.H. Muhlisin Sa'ad MA. dan Bapak Hefniy Razaq M.Pd.

Kata Kunci: Pendekatan Kontekstual, Inkuiri, PAI, Kreativitas, Pemahaman

Pendidikan Agama Islam di sekolah telah mengalami kegagalan. Pendekatan dan metode belajar yang digunakan tampak masih “klasik”, dalam arti masih mewariskan sejumlah materi pelajaran agama yang diyakini benar untuk disampaikan kepada anak didik tanpa memberikan kesempatan kepada mereka agar disikapi secara kritis. Metode yang digunakan masih bercorak menghafal, mekanis, dan lebih mengutamakan pengkayaan materi. Peserta didik kurang diberi kesempatan untuk memberikan alternatif jawaban-jawaban tertentu yang dapat menumbuhkembangkan kreativitasnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan merubah pendekatan dan metode dalam kegiatan belajar mengajar yang ada selama ini, dimana guru selalu diposisikan sebagai satu-satunya sumber meraih informasi (teacher centered) dan siswa bersikap pasif dalam mencari dan mengolah informasi tersebut, dengan membiasakan siswa secara kreatif (student centered) menkonstruksi sendiri pemahamannya melalui kegiatan belajar mereka. Dan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri merupakan salah satu alternatif untuk melakukan perubahan tersebut. Dengan penggunaan metode ini diharapkan membantu melatih siswa untuk lebih peka pada dirinya dan lingkungannya, serta secara kreatif dapat menkonstruksi pemahamannya dengan lebih baik sehingga materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dengan mudah diinternalisasikan dan dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa.
Berangkat dari permasalahan di atas, maka secara umum permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu, apakah penerapan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri pada bidang studi PAI dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa SMP Al-Falah Kadur? Bagaimana pola penerapan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri pada bidang studi PAI yang dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa SMP Al-Falah Kadur
.
xiii
 
 Jenis penelitian adalah kualitatif yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif kualitatif, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri pada bidang studi PAI dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa SMP Al-Falah Kadur. mencetuskan suatu gagasan yang unik atau asli (keaslian), membuat suatu Peningkatan pemahaman ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa untuk  mencerna secara cermat dan tepat (penterjemahan), membedakan, menghubungkan dan menyusun kembali suatu gagasan (penafsiran), dan kemampuan siswa untuk menetapkan suatu konsekuensi  atau membuat suatu kesimpulan (ekstrapolasi)
.
Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan, antara lain: bagi guru PAI, agar dalam penerapan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri benar-benar efektif, guru harus secara konsisten menerapkan metode inkuiri, menggunakan media belajar, berusaha untuk mengubah kebiasaan belajar siswa dengan memberi pengertian tentang metode inkuiri, memodifikasi kegiatan belajar dengan antara lain dengan cara  mengorganisir siswa untuk melakukan inkuiri secara kelompok, memberikan variasi berupa simulasi, stimulus berupa hadiah (reward), dan pemberian motivasi.

Diatas hanyalah abstrak untuk data skripsi lengkapnya anda bisa menghubungi e-mail kami(alkhos.hasan77@@gmail.com) gratis nanti kami akan kirim ke emailmu sekian terimakasih




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pendidikan Agama dalam Al-Qur'an Surat Lukman Ayat 12-19Menurut Tafsir Al-Mishbah.



Pendidikan Agama dalam Al-Qur'an Surat Lukman Ayat 12-19Menurut Tafsir Al-Mishbah. Skripsi. Jurusan Pedidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Pembimbing: Zulfi Mubaraq, M.Ag
 

Kata Kunci: Pendidikan Agama dalam al-Qur'an, Pendidikan Agama Menurut Tafsir Al-Mishbah

Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan menuju “pendewasan” guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Pengembangan SDM atau human resources development terutama terfokus pada ketrampilan sikap dan kemampuan produktif manusia sebagai sumber untuk dimanfaatkan. Idealnya pendidikan itu dapat mengembangkan dan mewujudkan manusia (Human Caapati Development). Artinya tugas pendidikan adalah untuk membuka kemampuan yang dimiliki seseorang seoptimal mungkin melalui sharing of information untuk menjadi yang bukan saja pintar, tetapi juga kreatif, inovatif, kritis, dan memiliki ketahanan mental hidup yang kuat. Sedangakan pendidikan agama adalah usaha yang berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak dapat memahami  dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai way of live.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan sebagai berkut: (a) bagimana konsep pendidikan agama dalam Al-Qur'an, (b) bagaimana pandangan pendidikan agama perspektif Tafsir Al-Misbah surat Lukman ayat 12-19,(c) metode apa saja yang terdapat dalam pendidikan agama perspektif Tafsir Al-Mishbah surat Lukman ayat 12-19. Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai berdasarkan pada rumusan masalah diatas adalah: (a) untuk mengetahui konsep pendidikan agama dalam Al-Qur;an, (b) untuk mengetahui pandangan pendidikan agama perspektif Tafsir Al-Misbah surat Lukman ayat 12-19. (c) untuk mengetahui Metode apa saja yang terdapat dalam pendidikan agama perspektif Tafsir Al-Mishbah surat Lukman ayat 12-19
Dalam penulisan ini penulis mengunakan metode menggunakan beberapa metode yang relevan dengan tema kajian diatas, antara lain: (a) metode deduksi, (b) metode induksi, (c) metode komparasi,  (d) metode diskriptif, dan (e) Metode tafsir tematik (Tafsir Maudhu'i). Dalam  menggali sumber konsep dan bahan-bahan yang dibutuhkan berkaitannya dengan pembahasan skripsi ini dan mengingat bidang studi serta masalah dan fenomena yang ada, maka penulis  menggunakan pendekatan study pustaka, yaitu suatu pendekatan dengan menghimpun informasi bacaan dari buku skripsi, thesis, desertasi, dan lain sebagainya (Furqon, 1982: 98). Data yang diperlukan  dalam penulisan skripsi ini adalah data kualitatif yang sifatnya tekstual dan kontekstual, yaitu berupa statement-statement atau pernyataan  yang terdapat dalam Al-Qur’an yang ada  relevansinya dengan tema bacaan yang dikaji. Sesuai dengan sifat, jenis, metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini penulis mengunakan sumber utama Al-Qur’an dan tafsir Al-Mishbah sebagai sumber utama dan sumber-sumber lainnya yang relevan dengan tema kajian ini. Sesuai dengan metode yang dipakai penulis dalam penulisan skripsi ini menggunakan tekhnik pengumpulan data, kajian pustaka, yaitu tekhnik dokumentasi dengan cara menggali informasi dari buku, makalah, majalah, skripsi, thesis, serta lain-lain yang memiliki relevansi dengan tema kajian. Sesuai dengan sifat jenis data yang diperoleh, maka tekhnik analisa data yang dipergunakan adalah content analiysis, yaitu yaitu suatu teknik analisa data yang diharapkan mengkaji isi suatu objek kajian. Dalam hal ini, Sujono dan Abdurrahman mengutip teorinya Holsti mengatakan bahwa: content analysis adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha-usaha, menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara obyektif dan sistematis (Sujono, Abdurrahman, 1998.hal:14-15).
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya tentang surah Luqman ayat 12-19 dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikannya adalah materi pendidikannya adalah (a) ketauhidan (b) akhlak (c) sholat (d) amar ma'ruf nahi mungkar (e) ketabahan dan kesabaran. Proses pendidikan dan pembelajarannya selain terdapat materi yang representative dengan nilai-nilai ajaran Islam, juga ada semacam affection element yang menjadi salah satu faktor pada keberhasilan dalam pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian secara umum dari surah Luqman tersebut terdapat asas-asas metode pendidikan Islam yaitu: (a) asas agama (b) asas biologis (c) asas psikologis (d) asas social. Pendidik hendaknya memiliki ciri dan sifat yang akan menyatu dalam seluruh totalitas kepribadiannya. Dalam hal ini  karakteristik pendidik muslim adalah (a) mempunyai watak dan sifat rubbaniyah (b) bersifat Ikhlas  (c) bersifat sabar (d) jujur (e) senantiasa membekali dengan ilmu (f) mampu menggunakan metode mengajar (g) mampu mengelola kelas dan peserta didik (h) Mengetahui kehidupan psikis peserta didik (i) tanggap (j) berlaku adil. Dalam menyampaikan pelajarannya menggunakan cara-cara: dengan menyentuh  hatinya, tidak mudah putus asa, didasarkan pada kasih sayang, menjelaskan disertai argumen yang rasional, lemah lembut, sabar, teguh, dan tekun. 
Untuk itu bagi guru-guru yang betul-betul memiliki rasa tanggungjawab sekaligus sebagai penanggungjawab harus memiliki kebijaksnaan dalam arti tidak hanya aspek kognitif saja yang dipentingkan pada diri anak di sekolah, dan bukan hanya aspek psikomotor saja, tetapi juga aspek afektif yang sangat penting dan aspek afektif ini sangat sulit. Dan bila aspek afektif ini sudah mendarah daging dan membudaya dalam diri kehidupan anak-anak, maka dalam penguasaan aspek kognitif dan psikomotor akan diwarnai oleh aspek afektif, yang setiap saat guru harus memperingatkannya.
Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wahana yang konstruktif dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidkan agama Islam ke depan, baik secara teoritis maupun praktis. Selain itu hasil penelitian ini belum bisa dikatakan final dan masih jauh mencapai kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap terdapat peneliti lebih lanjut yang mengkaji ulang hasil penelitian ini.



Diatas hanyalah abstrak untuk data skripsi lengkapnya anda bisa menghubungi e-mail kami(alkhos.hasan77@@gmail.com) gratis nanti kami akan kirim ke emailmu sekian terimakasih


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer