SELAMAT DATANG

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

M.HASAN

M.HASAN
ALLAH AKAN MENGANGKAT DRAJAT ORANG ORANG YANG BER ILMU

PPMU

PPMU
SEMOGA ALLAH MELIMPAHKAN RAHMAT PADA PENGASUH PMMU AMIIN

Kamis, 01 Desember 2011


 IQ SQ EQ DALAM PAI
1. IQ,EQ,SE
Dalam upaya meningkatkan kecerdasan manusia secara utuh yang dicerminkan dengan adanya kesuksesan disetiap individu manusia, maka harus diadakan kerja sama antara nilai EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) disamping IQ (Intelectual Quotient). IQ memungkinkan seseorang untuk mampu menyelesaikan masalah secara rasional, EQ atau kecerdasan emosi memungkinkan seseorang untuk lebih memiliki kesadaran akan perasaan milik sendiri dengan perasaan milik orang lain, sedangkan SQ atau kecerdasan spiritual lebih memungkinkan seseorang untuk mampu bergulat dengan ihwal baik dan jahat. Penanaman nilai IQ ini di dunia pendidikan Indonesia telah lama menjadi prioritas untuk ditingkatkan, sedangkan EQ dan SQ kurang mendapat perhatian selama ini.

            Melihat pentingnya kerja sama diantara 3 Q tersebut yakni IQ, EQ dan SQ guna meningkatkan kecerdasan manusia seutuhnya, maka ada baiknya menyeimbangi usaha dalam meningkatkan 3 Q tersebut, karena IQ rendah memungkinkan seseorang tidak dapat mengatasi masalah rasional, EQ rendah memungkinkan seseorang merasa asing dalam situasinya sendiri, dan SQ rendah memungkinkan seseorang menyusutkan keberadaannya sendiri yang berpengaruh terhadap pembentukkan pribadi yang pintar, kreatif, dan berbudi luhur.
2. MOTIVASI BELAJAR
Motif, motivasi dan motivasi belajar.
Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu
Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.

Motivasi merupakan jantung-nya proses belajar. Oleh kerana motivasi begitu penting dalam proses pembelajaran, maka tugas guru yang pertama dan terpenting adalah membangkitkan atau membangun motivasi pelajar terhadap apa yang akan dipelajari oleh pelajar. Motivasi bukan sahaja menggerakkan tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Pelajar yang bermotivasi dalam pembelajaran akan menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam pelajaran, tanpa banyak bergantung kepada guru.
Menurut para pakar motivasi terdapat dua jenis motivasi yang umum, iaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong yang murni berasal dari dalam diri individu, dan tujuan tindakan itu terlibat di dalam tindakan itu sendiri, bukan di luar tindakan tersebut. Berbeza dengan motivasi ekstrinsik, iaitu keinginan bertingkah laku sebagai akibat dari adanya rangsangan dari luar atau kerana adanya kekuasaan dari luar. Tujuan bertingkah laku pun tidak terlibat dalam tingkah laku itu sendiri, tetapi berada di luar tindakan tersebut. 

3. FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA

Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sel benih.

Prinsipnya atau Hukum Hereditas
Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu :
1.      Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
2.      Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendiri.
3.      Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga mewariskan sifat berbeda lainnya.
Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-sedang tak secerdas orang tuanya


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer