Abstrak
Moh. Ali Busthonul Arif, Pendidikan Berbasis
Ketauhidan (Tela’ah Nilai Ketauhidan dan Implementasinya Dalam Pendidikan Islam),
Skripsi, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri
Malang. Dosen Pembimbing: Drs. H. Farid Hasyim M.Ag
Kata Kunci: Pendidikan, Tauhid,
Implementasi, Pendidikan Islam.
Pendidikan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan manusia, karena pendidikan
sendiri adalah media dalam membina kepribadian dan mengembangkan potensi yang
dimiliki manusia. Kualitas manusia sebagai makhluk multi dimensional sangat
ditentukan oleh proses pendidikannya, proses yang baik dan benar akan
berimplikasi secara signifikan terhadap
kualitas outputnya. Sebab secara alami pendidikan merupakan kebutuhan yang
paling mendasar dari manusia. oleh karena itu pendidikan harus diarahkan untuk
menumbuhkan rasa kesadaran ketuhanan dan rasa kemanusiaan.
Hakekat
dari sebuah tujuan pendidikan Islam sebenarnya adalah proses sesuatu yang
terikat oleh nilai-nilai ketuhanan (ketauhidan). Karena itu, pemaknaan
pendidikan merupakan perpaduan antara keunggulan spiritual dengan cultural.
Dengan demikian, budaya akan berkembang dengan berlandaskan nilai-nilai agama,
yang mana pada gilirannya akan melahirkan hasil cipta, karya, rasa dan karsa
manusia yang sadar akan nilai-nilai ilahiah (keimanan-ketauhidan). Hal
ini tentunya pendidikan perlu sebuah proses pengembangan seluruh potensi yang
dimiliki oleh manusia. dari itulah landasan utama untuk mewujudkan pendidikan
yang mampu menghasilkan manusia yang berkualitas, haruslah disandarkan pada
nilai-nilai yang hakiki, yang bersumber dari Dzat yang Maha hakiki (nilai
ketuhanan) yakni ketauhidan sebagai representasi dari fitrah manusia
yang hanif.
Berangkat dari landasan tersebut,
penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengupas konsep tauhid yang akan
dijadikan sebagai landasan atau basis dari sebuah pendidikan Islam yang
kemudian penulis sederhanakan dalam sebuah istilah Pendidikan Berbasis Ketauhidan. Untuk
mencapai tujuan tersebut di atas, ada beberpa pendekatan yang digunakan
penulis, yaitu metode pembahasan yang meliputi metode deduktif, metode
induktif, metode deskriptif dan metode komparasi. sedangkan yang kedua
menggunakan studi pustaka (library research), yaitu dengan menghimpun
informasi dari bahan bacaan, buku-buku, majalah, seminar dan sumber lainnya
yang relevan dengan pokok bahasan, setelah itu dipelajari dan diteliti secara
cermat kemudian data-data tersebut digeneralisasi serta dipilah-pilah
berdasarkan kesesuaian dengan tema kajian, lalu data yang diperoleh dari hasil
pemilahan tersebut, dianalisis secara mendalam dengan metode analisi isi (content
analysis).
Berdasarkan hasil dari
analisis penulis bahwa Konsep
tentang manusia dalam pandangan Islam yang mempunyai potensi atau fitrah
ketauhidan maka secara otomatis akan
banyak mempengaruhi dalam kerangka praksis dari pendidikan Islam. Berangkat
dari konsep kemanusiaan yang mempunyai ciri khas tauhid tersebut, maka
sesungguhnya pendidikan Islam lebih memiliki basis yang kokoh--tauhid--bagi
pengembangan pendidikan yang lebih manusiawi (humanis). karena Islam memandang
bahwa pendidikan adalah terikat oleh nilai ketuhanan. Maka pemaknaan pendidikan
merupakan perpaduan antara keungulan spiritual dan kultural. Dengan kata lain,
pendidikan Islam yang berbasis tauhid ini akan diarahkan pada dua dimensi,
yaitu dimensi ketundukkan vertical dan dialektika horizontal.
Dalam implementasinya,
praksis pendidikan Islam sebenarnya memerlukan sebuah strategi mendidik yang
memberikan peluang kepada peserta didik untuk berkembang sesuai kemampuanya.
maka strategi maupun model pemeblajaran tersebut harus disesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan kurikulum yang sedang berkembang. Oleh karena itu perlu
adanya model pelaksanaan pendidikan berbasis ketauhidan ke dalam pendidikan
Islam. Ada beberapa macam model pelaksanaan pendidikan yang penting untuk
dikemukakan disini, diantaranya adalah model pewarisan lewat pengajaran,
pengembangan kesadaran nilai disebut model penerangan nilai, dan pengembangan
nilai mandiri atau etika swasta.
Oleh sebab itu
untuk menopang sosialisasi nilai ketauhidan pada manusia (peserta didik) dalam
pengembangan dunia pendidikan Islam, maka perlu kemudian kita
mengklasifikasikan dalam tiga aspek sebagaimana tiga aspek ini adalah komponen
dalam pengembangan diri para peserta didik yang sudah ada, diantaranya adalah
aspek afektif atau bisa kita sebut sebagai fakultas dzikir, aspek kognitif bisa
disebut dengan fakultas pikir dan aspek
psikomotoriknya bisa kita menyebutnya sebagai fakultas amaliah.
Berangkat dari
fenomena-fenomena yang ada, maka pendidikan Islam perlu adanya sebuah
transformasi nilai ketauhidan dalam mengantisipasi perubahan masyarakat, yakni
pendidikan yang menfasilitasi perubahan dengan pertimbangan prinsip-prinsip
ketauhidan. Sehingga dari sini perlu adanya kontekstualisasi pendidikan Islam
dengan realitas sosialnya. Untuk melakukan sebuah transformasi dalam dunia
pendidikan Islam, khususnya pendidikan
agama perlu dilakukan pendekatan-pendekatan alternatif sehingga pendidikan
Islam akan mudah, efektif dan efesien dalam melakukan tranformasi nilai
ketauhidannya. Diantaranya pendekatan-pendekatan tersebut adalah
pendekatan humanistik religious, rasional kritis, fungsional, dan pendekatan kultural.
Diatas hanyalah
abstrak untuk data skripsi lengkapnya anda bisa menghubungi e-mail
kami(alkhos.hasan77@@gmail.com) gratis nanti kami akan kirim ke emailmu sekian
terimakasih
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer