SELAMAT DATANG

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

M.HASAN

M.HASAN
ALLAH AKAN MENGANGKAT DRAJAT ORANG ORANG YANG BER ILMU

PPMU

PPMU
SEMOGA ALLAH MELIMPAHKAN RAHMAT PADA PENGASUH PMMU AMIIN

Bimbingan Konseling

Jumat, 08 Juli 2011

MAKALAH

LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN SISWA

Dosen pembimbing:
H. zaini gunawan, S.Ag











Oleh:
Muhammad hasan
NIM:07333470







FAKULTAS TARBIYAH (PAI V1A)
INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2010

BAB I

PENDAHULUAN

Peran guru sangat penting dalam pendidikan, tidak hanya sebagai fasilitator melainkan sebagai sebagai seorang pendidik yang harus dapat membimbing, mengarahkan anak didik sesuai dengan tujuan khusus pendidikan sekolah, antara lain dibidang nilai dan sikap, misalnya percaya pada diri sendiri dan bersikap makarya, memiliki kesadaran akan disiplin, memiliki inisiatif, daya kreatif, sikap kritis, nasional dan obyektif dalam memecahkan persoalan, menghargai setiap jenis pekerjaan dan prestasi kerja dimasyarakat, memiliki kesadaran menghargai waktu.
Dengan memiliki latar belakang yang berbeda, masalah yang dihadapinya tentunya berbeda pula. Kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh siswa diantaranya masalah keuangan, fasilitas, kesehatan moral dan menimbulkan kesulitan dalam proses belajar disekolah maupun dirumah.
Berdasarka hal tersebut maka perlu diberikan praktek layanan bimbingan untuk siswa disekolah. Disamping itu untuk memenuhi instrument penilaian praktek dalam profesi keguruan. Tujuan layanan bimbingan siswa adalah untuk membantu siswa dalam memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi agar tidak menggaggu proses belajar disekolah maupun dirumah. Dalam hal ini pihak guru, konselor (BP), wali kelas dan kepala sekolah perlu dilibatkan agar praktek layanan bimbngan siswa dapat berjalan dengan efisien efektif.
Untuk menghadapi hal tersebut diatas, maha siswa pada mata kuliah profesi keguruan sebagai calon guru perlu diberikan pengetahuan, sikap, keterampilan untuk mempelajari layanan bimbinmgan siswa, pencarian data atau identitas yang relevan, identitas kasus, mendiagnosis, yang pada akhirnya mencoba dan mencari alternatif pemecahan masalah pada siswa.


BAB II

LAYANAN BIMBINGAN SISWA

Pelakasanaan layanan bimbingan siswa yaitu memberikan bantuan kepada siswa untuk memperoleh sasaran dan tujuan yang ingin dicapai yaitu keberhasilan siswa, maka dilakukan tahap-tahap pelaksanaan praktek layanan bimbingan siswa sehingga memungkinkan berlangsungnya proses penyelesaian masalah tersebut antara lain, yaitu:
A. Identifikasi kasus
B. Identifikasi masalah
C. Diagnosis
D. Prognosis
E. Treatment
F. Follow up atau tindak lanjut
Selain melakukan kegiatan diatas, sebagian seorang guru yang merangkap sebagai
konselor juga haruslah memegang kode etiknya untuk merahasiakan msasalah maupun identitas siswa yang bermasalah tersebut.
A. Identifikasi kasus
Langkah pertama adalah mengidentifikasi siswa, dengan tujuan untuk menentukan siswa yang diperekirakan mengalami kesulitan- kesulitan dalam belajar dan memerlukan bantuan dalam menyelesaikan masalah. Metode yang digunakan adalah interview.
Dalam layanan bimbingan siswa ini, penulis menetapkan seorang siswa kelas 3 sebagai klien, karena penulis dapat mengamati dari hasil pendekatan kepada siswa dan informasi dari teman-teman sekelasnya, maka penulis berkesimpulan bahwa siswa yang bersangkutan mengalami kesulitan- kesulitan dalam belajar sehingga ia memiliki minat belajar yang rendah.
a. Identitas siswa
Nama : Achmad Ramadhan
Tempat& tanggal lahir : Probolinggo 18 april 1990
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Talkandang
b. Identitas orang tua
Nama ayah : Mu’alim
Pendidikan terakhir : Smp
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh tani
Alamat : Talkandang
Nama ibu : Nur Halimah
Pendidikan terakhir : Smp
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Triwungan
c. Saudara siswa
Jumlah saudara : 1 orang
Jumlah saudara yang
masih sekolah : 1 orang
d. Siswa tinggal bersama : Ayah, karena ibunya kerja ke malaysia

e. Riwayat pendidikan siswa

Sekolah Dasar
 Masuk tahun : 2000
 Lulus tahun : 2005
SLTP
 Masuk tahun : 2008
 Lulus tahun : 2010
f. Angka nilai STTB SMP
Bahasa Indonesia : 5,25
Bahasa Inggris : 6,45
Matematika : 5,65
a) Kebiasaan belajar
Seorang yang sukar untuk mengerti sesuatu yang berhubungan dengan persoalan di sekolah maupun persoalan di luar sekolah
• Seoarang yang jarang penurut dalam kelompoknya
• Seorang yang kurang terbuka sehingga orang kurang mengerti apa yang saya inginkan
• Analisa dokumen
Analisa dokumen dilakukan penulis melalui nilai ulangan siswa, daftar hadir, sering keliatan dirumah dan lain-lain. Di lihat dari daftar hadir, klien jarang masuk. Klien juga sering mendapatkan nilai jelek.
b) Wawancara
Dalam wawancara awal sebelum treatment diberikan data yang telah direkam oleh praktikan mengenai klien adalah sebagai berikut:
 Kesehatan, klien sering merasa mengantuk, kurang nafsu makan, tidak dapat tidur, perokok berat juga sering minum alcohol.
 Ekonomi, klien orang yang kurang mampu tapi setiap bulan dia dikirimi uang oleh ibunya dari Malaysia untuk biaya SPP, kadang uangnya dibuat beli minum-minuman.
 Social psikologi, klien marasa kurang perhatian dari oaring tuanya sehingga merasa kesulitan dalam mengambil keputusan dalam hidupnya.
 Masalah muda-mudi dan asmara, dalam urusan asmara, klien sudah pernah patah hati, menyenangi orang yang tidak di setujui orang tua dan famili,
 Hubungan Psikologi dan Pribadi, klien ingin punya kepribadian yang menang kan agar disenangi oleh teman-temannya dan para guru, ingin lebih popular, klien merasa rendah diri, merasa kesepian dan sulit membicarakan kesulitannya karena malu.
 Emosional psikologi, klien mudah sekali merasa sedih, gembira,kecewa, cemas, merasa malas dan sering murung. Hal ini terjadi karena klein merasa kurang mendapat perhatian dan dukungan dari orang-orang yang dia sayangi. Klien juga keras kepala dan kurang PD dengan penampilannya.
 Moral dan agama, klien termasuk orang yang jarang beribadah, tidak menyukai kegiatan keagamaan. Sering menjalankan hal-hal yang dilarang oleh agama, seperti menyontek dikelas, berbohong, tetapi klien ingin sekali mendapat pengarahan dan bimbingan tentang agama.
 Teman dan keluarga, klien merasa orang tuanya tidak mengerti keinginannya, merasa kurang diperhatikan dirumah, sering bertentangan pendapat dengan orang tuanya sehingga klien tidak tinggal dirumah, tetapi tinggal di kos.
 Cita-cita pendidikan dan pekerjaan, klien bingung menentukan bidang apa yang ia tekuni, kurang mendapat nasihat teng apa yang akan ia lakukan setelah tamat sekolah.bingung memilih jurusan di Perguruan Tinggi. Ingin bekerja setelah tamat sekolah, serta bingung tidak tahu apa yang akan ia lakukan.
 Pengajaran, klien tidak terlalu tertarik dengan buku-buku pelajaran, takut berbicara dalam diskusi kelas, jarang mengerjakan tugas sekolah, tidak suka belajar suka membolos. Klien merasa kurang pandai dan tidak menyukai hitungan, cemas bila menghadapi ujian serta sering memperoleh nilai rendah, serta takut bila tidak naik kelas nantinya.
B. Identifikasi masalah
Dalam tahap ini atau ditujukan masalah apa yang sedang dialami oleh klien. Identitasa masalah apa yang akan diselesaikan. Berdasarkan hasil analisisdan sintesis seperti yang dibahas diatas, dperoleh gambaran mengenai masalah klien yaitu:
• Klien sering merasa ngantuk dan pusing saat pelajaran berlangsung
• Klien sulit berkonsentrasi saat belajar baik dikelas maupun dirumah
• Klien merasa berat dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru
• Klien merasa sulit mengemukakan ide dan kesulitan yang dialami
• Klien sering menghamburkan uang yang dikirim oleh ibunya
• Klien merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya
C. Diagnosis
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu mencari factor penyebab terjadinya masalah yang dihadapi oleh klien yang menjadi sumber bagi timbulnya suatu masalah yang mencakup hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan. Dalam diagnosis ini dapat diperoleh data-data yang menyebabkan klien menghadapi masalah belajar sebagai berikut:
• Klien tidak mempunyai jadwal khusus untuk belajar
• Klien tidak mempunyai tempat khusus untuk belajar
• Tugas-tugas yang diberikan guru terlalu banyak
• Orang tua klien tidak bias memantau jadwal belajar klien sehingga hal ini membuat klien merasa bebas
• Orang tua kurang perhatian kepada anaknya sehingga klien bersikap semaunya sendiri
D.. Prognosis
prognosis ini bersangkutan dengan upaya mempredeksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang ada sekarang. Kemungkinan-kemungkinan yang telah diperkirakan oleh praktikan apabila klien mendapat bantuan atau keadaan apabila klien mendapatkan bantuan dari praktikan adalah:
 Apabila praktikan tidap dapat membantu masalah yang sedang dihadapi oleh
klien tidak dapat terselesaikan maka:
• Nilai raport klien akan jelek.
• Klien akan kehilangan motivasi belajara di semua mata pelajaran.
• Adanya sikap antipati terhadap guru palajaranyang tidak disukainya.
• Klien akan semakin tidak kerasan baik dirumah maupun dikelas.
• Klien akan semakin terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif.
 Apabila praktikan dapat membantu masalah yang sedang dihadapi oleh klien
Dapat terselesaikan:
• Nilai raport klien akan bagus atau sesuai dengan apa yang diharapkan.
• Motivasi belajar klien akan meningkat.
• Klien tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam semua mata pelajaran.
• Klien tidak akan sukar untuk memusatkan perhaitan dan konsentrasi waktu belajar.
• Klien akan merasa senang belajar baik dirumah maupun disekolah.

E. Treatment
Treatment merupakan usaha bantuan yang diberikan kepada klien. Bantuan yang diberikan adalah bantuan yang berupa upaya membantu klien untuk menemukan sumber kekuatan yang ada pada diri klien itu sendiri atau berupa dari lembaga masyarakat guna membantu klien untuk mencapai penyesuaian seoptimal mungkin. Usaha pemberian bantuan atau treatment merupakan kegiatan pokok dalam proses memberikan bantuan kepada klien. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi. Adapun usaha- usaha yang dilakukan adalah:
 Konseling dengan klien, kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yaitu untuk membahas mengenai smasalah klien, apa saja penyebabny, dan bagaimana alternative pemecahan yang tentunya atas pemikiran klien. Klien disarankan untuk membagi waktu atau membuat pembagian waktu sehingga klien dapat mengatur waktu belajar dan bermain, dan agar klien mulai mengurangi kegiatan yang bersifat bermain.
 Pemberian motivasi dalam belajar, dalam hal ini yang dilakukan praktikan adalah dengan memberikan pengertian pada klien bahwa mengikuti jadwal belajar secara disiplin itu perlu, kegiatan ini dilakukan secara insidental, praktikan harus selalu memberikan pengertian ini pada klien terutama pada saat dikelas pada pelajaran yang ia tidak senangi dan menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami klien tanpa membuat klien tertekan.
 Pemberian motivasi untuk lebih mendekatkan diri pada tuhan, kegiatan ini agar klien tenag, memiliki pengangan, dan tidak merasa selalu sendiri. Memberikan pengertian bahwa ibadah itu penting sebagai pengangan hidup yang paling kuat dan tuhan adalah teman yang paling setia dan paling dapat dipercaya.

G. Follow up atau tindak lanjut
Merupakan kegiatan akhir dari studi kasus ini. Dalam kegiatan ini praktikan berupaya untuk mengetahui setiap perkembangan klien dengan melalui kegiatan wawancara dan melihat setiap perkembangan hasil ujian klien.
Sementara usaha yang dilakukan praktikan yaitu dengan melalui wawancara langsung dengan klien. Data yang diperoleh sebagai berikut:
• Klien sudah mulai bersemangat dalam belajar
• Klien sudah merasa nyaman dan kerasan disekolah dan dirumah
• Klien sudah mulai membagi dan mengatur waktu dengan baik
• Klien sudah mulai menyukai semua mata pelajaran disekolah
• Kliien sudah mulai meningkatkan ibadah









































BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Klien yang dijadikan studi kasus ini mengalami masalah dalam belajarnya dan masalah keadaan kehidupan keluarganya. Hal ini ditujukan dengan kurangnya motivasi belajar klien dan keadaan kehidupan ekonomi serta masalah dalam keluarganya.
Ancangan yang praktikan gunakan dan rencana bantuan yang akan diberikan kepada klien sudah sesuai dengan masalah yang dihadapi klien. Bantuan yang terlaksana anatara lain konseling, pemberian informasi cara belajar efektif dan efisian, pemberiat motevasi belajar dan pemberiaan motivasi untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Hasil sementara setelah pemberiaan bantuan kepada klien, menunjukkan bahwa klien sudah mulai bersemangat belajar,klien mulai membuat jadwal belajar dan mulai bersikap ramah dengan teman-temannya dan selalu berusaha untuk bergaul dengan semua teman- temanya. Dari uraian tersebut dapat disimpulakan bahwa studi kasu ini cukup berhasil.

B. Saran

Berkaitan dengan keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada klien, beberapa saran ditujukan pada beberapa pihak yang berkaitan dengan penyusunan studi kasus ini, diantaranya:
1. klien
Adanya kesadaran dan semangat yang tinggi dalam diri klien untuk mengembangkan perilaku yang baik dan sangat diperlikan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. orang tua klien
Orang tua hendaknya lebih bijaksana mengarahkan klien dalam membagi waktu lebih giat belajar, dan lebih memperhatikan klien. Disamping itu orang tua juga diharapkan memberikan perhatian penuh kepada anak-anaknya demi kesuksesan belajarnya.
3. guru
a. Hendakya memberikan motevasi belajar dan contoh membagi waktu dengan baik, sehingga dapat menerapkannya.
b. Hendakya dapat menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan, sehingga siswa tidak merasa bosan belajar di sekolah khususnya yang dikelas.
c. Hendakya lebih memberi perhatian dan lebih dekat dengan siswa.
d. Hendakya lebih cepat pengambil tindakan terhadap siswa yang mempunyai masalah.





4. konselor
a. dalam pelaksana usaha bantuan hendaknya dilakukan secara intensif.
b. praktikan hendaknya lebih membekali diri dengan berbagi keterampilan dasar komonikasi untuk mendukung agar dalam melaksana proses konseling berjalan dengan baik.
c. praktikan hendaknya lebih banyak berlatih konseling sehingga dapat membantu klien dengan maksimal.
d. praktikan hendaknya lebih banyak menguasai pendekatan dan teknik-teknik konseling sehingga akan lebih mudah membantu dalam proses pemecahan masalah klien.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer